Mengapa kode etik itu penting?
Selamat datang di blog saya, tempat di mana wawasan bertemu dengan integritas. Di dunia yang serba cepat ini, di mana informasi menyebar lebih cepat daripada kilat, psikolog dan ilmuwan psikologi mendapati diri mereka di persimpangan antara profesionalisme dan keterbukaan publik. Dengan setiap iklan dan pernyataan publik, mereka tidak hanya menyampaikan fakta atau temuan terbaru tetapi juga menanamkan kepercayaan.
Kode Etik merupakan kumpulan aturan yang disepakati bersama oleh kelompok
profesi untuk menjadi panduan tingkah laku di Indonesia. HIMPSI (Himpunan
Psikologi Indonesia) yang menetapkan norma tersebut. Sedangkan di Amerika
adalah APA (American Psychological Association) dan di inggris adalah BPS
(British Psychological Society). Kode etik terdiri dari nilai, karakter, dan
tingkah laku yang harus dipatuhi oleh psikolog dan ilmuwan psikologi, seperti
integritas, kejujuran, dan objektivitas. Kode Etik Psikologi Indonesia
dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis manusia dan menciptakan
kehidupan yang lebih baik. Mengajarkan tanggung jawab khusus professional
psikologi untuk bertindak demi kesejahteraan orang yang menggunakan layanan
psikologi. Kode Etik Psikologi Indonesia juga harus beradaptasi dengan
perubahan Masyarakat dan mempertahankan nilai-nilai moral yang universal. Struktur
buku kode etik terdiri dari 14 bab dengan 80 pasal yang membahas berbagai aspek
praktek psikologi seperti umum, isu etik, kompetensi, penelitian, hubungan antarmanusia,
kerahasiaan, iklan dan pernyataan public, biaya layanan,Pendidikan, penelitian,
psikologi forensic, asesmen, intervensi, psikoedukasi, dan konseling serta
terapi psikologi. Ada juga perbandingan antara kode etik dari HIMPSI dengan
kode etik internasional, serta latihan untuk menguji pemahaman tentang kode
etik ini. Tujuannya adalah agar para profesional psikologi bisa memberikan
layanan yang baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku, serta terus mengupdate
kode etik sesuai dengan perubahan zaman dan masyarakat.
Aturan-aturan yang harus diikuti oleh psikolog dan ilmuwan psikologi di
Indonesia. Ini termasuk berbuat baik, jujur, dan tidak menyalahgunakan ilmu
psikologi. Berbicara tentang bagaimana menghadapi masalah yang berkaitan dengan
etika dalam psikologi. Misalnya, jika ada psikolog yang tidak mengikuti kode
etik, bisa dilaporkan dan ada proses untuk mengurusnya. Ada juga aturan tentang
bagaimana psikologi harus berperilaku, termasuk menjaga rahasia klien dan tidak
membeda-bedakan orang. Ada juga informasi tentang berbagai pekerjaan yang bisa
diambil oleh lulusan psikologi, termasuk bekerja di rumah sakit, sekolah, atau
perusahaan. Psikolog juga harus bisa mengatasi masalah pribadi mereka sendiri
agar tidak mempengaruhi kerja mereka.
Didalam aturan kode etik menjelaskan juga bagaimana pentingnya bagi psikolog
dan ilmuwan psikologi dalam hubungan mereka dengan orang lain. Ini termasuk
sikap profesional yang harus diikuti, seperti tidak melakukan pelecehan,
menghindari dampak buruk dari layanan psikologi, dan mengelola konflik
kepentingan yang mungkin muncul. Psikolog juga harus mendapat persetujuan dari
orang yang mereka bantu (Informed Consent), dan jelas mengkomunikasikan
informasi penting saat bekerja dengan organisasi. Jika mereka harus
menghentikan atau mengalihkan layanan psikologi, mereka harus merencanakan dan
membahasnya dengan penerima layanan. Semua aturan dibuat untuk menjaga
keprofesionalan dan etika dalam praktik psikologi, dan memastikan bahwa semua
orang diperlukan dengan adil dan hormat.
Membahas tentang pentingnya menjaga kerahasian dalam pekerjaan psikologi. Ada
aturan khusus tentang bagaimana menangani informasi pribadi pasien atau klien,
termasuk cara merekam, menyimpan, dan memusnahkan catatan. Psikolog harus
sangat hati-hati agar tidak memberitahu orang lain tentang informasi rahasia
kecuali diperlukan untuk alasan hukum atau professional, dan bahkan dalam
situasi tersebut, identitas orang harus tetap dirahasiakan. Menggunakan
informasi tersebut untuk penelitian atau Pendidikan tanpa mengungkap identitas
yang bisa dikenali.
Kesimpulan:
Kode Etik yang dibahas didalam modul ini penting sebagai fondasi bagi psikolog
untuk memberikan layanan yang berkualitas tinggi, etis, dan sesuai dengan aturan
yang berlaku, serta beradaptasi dengan perubahan zaman dan masyarakat.
Comments
Post a Comment